Selasa, 05 Maret 2019

Istilah Jepang Dalam Kempo


Istilah Jepang Dalam Kempo

Assalamu’alaikum..
Salam Persatuan

Pertama
banyak sekali budaya Jepang (yang terkadang berlawanan dengan budaya kita) yang diadopsi ke dalam tradisi seni beladiri. Contohnya antara lain menata alas kaki dengan rapi (dan menghadap keluar) di pintu masuk graha, membersihkan graha sebelum dan sesudah latihan, 'menghukum' diri sendiri kalau datang terlambat atau kalau melakukan kesalahan, dan lain sebagainya.
 Kedua
(dan yang paling sering dikeluhkan bikin binung) adalah penggunaan bahasa Jepang, baik dalam instruksi, hitungan, maupun istilah-istilah di dalam seni beladiri yang bersangkutan.

Kenapa tidak diterjemahkan saja ke dalam bahasa setempat? --itu yang mungkin ada di pikiran Anda. Ada dua jawaban untuk pertanyaan ini.

Pertama
penggunaan bahasa Jepang dimaksudkan untuk menghormati tradisi serta asal dari seni beladiri yang bersangkutan.

Kedua
instruksi maupun istilah-istilah tersebut akan terdengar 'aneh' kalau diterjemahkan ke dalam bahasa setempat. Banyak sekali minarai bahkan murid senior yang mengalami kesulitan untuk menghafal dan memahami istruksi maupun istilah-istilah dalam bahasa Jepang. Padahal, menurut pendapat yang lebih memahami, kita tidak akan bisa menguasai (dan mengajarkan) Shorinji kempo (dan juga seni beladiri asal Jepang yang lain) dengan baik kalau kita tidak tahu dan atau tidak memahami berbagai istilah di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa istilah yang kurang dipahami (baik dalam arti maupun cara penulisannya) oleh para kohai (junior)/kenshi.

Hitungan.
Berbeda dengan seni beladiri dan olahraga lain di Indonesia, hitungan dalam seni beladiri Jepang adalah 1 - 10 (kebiasaan menghitung di sini adalah 1 - 8). Hitungan tersebut adalah:
ichi (satu), ni (dua), san (tiga), shi/yon (empat), go (lima), roku (enam), sichi/nana (tujuh), hachi
(delapan), kyu/ku (sembilan), dan ju/to (sepuluh).

Jepang
Cara mengeja
Indonesia
Ichi
Ni
San
Shi
Go
Roku
Shichi
Hachi
Ku
Ju
Ich / Its
Ni
Sang
Si
Go
Ruk
Sich / Sits
Hach / Hats
Kyu
Ju
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sebilan
Sepuluh

Istilah-istilah :

Panggilan
Minarai -- pemula
Sensei -- pelatih (walaupun sebenarnya ini kurang tepat)
Senpai (sering salah ditulis sempai atau simpe) -- orang yang mulai berlatih lebih dulu/lebih lama daripada kita (senior/kakak)
Kohai -- orang yang mulai berlatih belakangan (junior/adik)
Dohai -- orang yang mulai berlatih bersama-sama dengan kita

Instruksi
Rei -- memberi salam (walaupun sebenarnya kurang tepat)
Naore -- selesai, kembali ke posisi atau sikap awal
Shugo -- berkumpul (dan berbaris)
Seiretsu -- berbaris dengan rapi
Seiza = chakuza -- duduk dengan lutut (bersimpuh)
Anza -- duduk seperti bersila
Kiritsu -- berdiri
Hajime -- mulai
Yame -- berhenti
Yoi -- bersiap
Sotai -- berpasangan
Kotai -- ganti pasangan
Hidari -- kiri
Migi -- kanan
Mae -- depan
Ushiro = ato -- belakang
Hidari/migi kara -- sisi sebelah kiri/kanan duluan
Chosoku -- atur napas
Happoumoku -- membagi pandangan (ke 8 arah mata angin)
Yasume -- istirahat di tempat, posisi tangan seperti kesshu, kaki sedikit terbuka
Zanshin -- kesadaran dan konsentrasi
Kiai -- berteriak (untuk mengharmoniskan tenaga) dengan mengucapkan "a" atau "un"
Kosha -- penyerang
Shusha -- yang bertahan
Waza ari (sering salah ditulis washari) -- teknik yang bagus

Istilah lain yang sering dipakai
Dojo -- tempat berlatih (walaupun sebenarnya ini kurang tepat)
Waza -- teknik/jurus beladiri
Enbu/embu -- latihan berpasangan dengan hokei
Randori -- sparing, atau perkelahian bebas
Hokei -- teknik/gerakan yang sudah ditentukan
Renhanko -- gerakan lanjutan/bebas setelah hokei
Chinkon -- menenangkan pikiran, meditasi
Sazen -- meditasi dalam posisi duduk
Goho -- teknik 'keras', memukul dan menendang
Juho -- teknik 'lembut', melepaskan diri dan mengunci
Shin -- jiwa, mental
Gi/ki -- tenaga
Tai -- badan
Gyo -- latihan, berlatih
Atemi -- memukul badan lawan (ate - dari kata ateru = memukul, mi = badan)
Zenshin (berbeda dengan zanshin) -- bergerak maju
Ura -- sisi yang berlawanan (biasa diartikan sebagai "luar")
Omote -- sisi yang sama (biasa diartikan sebagai "dalam")
Uchi/nai -- sebelah dalam
Soto/gai -- sebelah luar
Jun -- berurutan
Gyaku -- kebalikan/berlawanan
Katate -- satu tangan "melawan" satu tangan
Ryote -- dua tangan "melawan" dua tangan
Morote -- dua tangan "melawan" satu tangan

Itulah dia beberapa istilah maupun instruksi yang sering dipakai di Shorinji kempo dan mungkin juga di banyak aliran seni beladiri asal Jepang yang lain, semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi pembaca semua.

Sumber : berbagai sumber dari internet
(kenshi hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORKEMI resmi menjadi anggota KOI